LAMBANG PROVINSI SELURUH INDONESIA

Sumber : http://cumakatakata.files.wordpress.com/2012/09/lambang-33-provinsi1.png

 - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) (red. 2022) memiliki 24 Provinsi. Berikut ini adalah daftar lambang provinsi di Indonesia. Di Indonesia terdapat 34 provinsi termasuk di dalamnya satu daerah istimewa, dua daerah otonomi khusus dan satu daerah khusus ibukota.

1. ACEH

Lambang Aceh adalah Pancacita. Pancacita adalah lima cita, yaitu keadilan, kepahlawanan, kemakmuran, kerukunan, dan kesejahteraan. "Pancacita" diambil dari bahasa Sanskerta. Lambang Aceh berbentuk persegi lima yang menyerupai kopiah. Dalam perisai itu terdapat dacin (alat timbangan), rencong, padi, kapas, lada, cerobong pabrik, kubah masjid (di antara padi dan kapas), kitab dan kalam. Keadilan dilembangkan dengan dacin. Kepahlawanan dilambangkan dengan recong. Kemakmuran dilambangkan dengan padi, kapas, lada, dan cerobong pabrik. Kerukunan dilambangkan dengan kubah masjid. Sedangkan kesejahteraan dilambangkan kitab dan kalam

Perisai - Sebuah perisai yang didalamnya terdapat dacin (alat timbangan), rencong, padi, kapas, lada, cerobong pabrik, kubah masjid (di antara padi dan kapas), kitab dan kalam.

Motto - Pancacita

2. SUMATERA UTARA

Lambang Sumatra Utara terdiri dari padi dan kapas, perisai berbentuk jantung yang di dalamnya terdapat lukisan bintang bersudut lima, bukit barisan berpucuk lima, pelabuhan, dan pabrik. Di tengah perisai terdapat gambar seorang yang sedang menanam padi yang dikelilingi sawit, karet, ikan, dan daun tembakau.

Pembuat lambang Sumatra Utara adalah Bapak Anwar Sutan Bagindo atau biasa di panggil Anwar SB. Ia adalah seorang pelukis terkenal di Sumatra dan seorang tentara Veteran Indonesia.

Perisai yang digantung dengan rantai pada kepalan tangan di atas merupakan lembang semangat menegakkan cita-cita rakyat Sumatra Utara. Tujuh belas kuntum kapas dan empat puluh lima butir padi merupakan simbol hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Bukit Barisan memiliki makna tata kemasyarakatan yang luhur, bersemangat persatuan dan gotong-royong.

Perisai - Terdiri dari padi dan kapas, perisai berbentuk jantung yang di dalamnya terdapat lukisan bintang bersudut lima, bukit barisan berpucuk lima, pelabuhan, dan pabrik. Di tengah perisai terdapat gambar seorang yang sedang menanam padi yang dikelilingi sawit, karet, ikan, dan daun tembakau.

Motto - Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya


3. SUMATERA BARAT
Lambang Sumatra Barat berbentuk perisai segi, menampilkan bangunan rumah gadang dengan siluet atap gonjong dan atap masjid tradisional Minangkabau bertingkat tiga, bintang, riak gelombang air laut, dan "Tuah Sakato".

Sumatra Barat adalah rumah dan kampung halaman bagi masyarakat Minangkabau yang membentuk mayoritas penduduk provinsi. Atap masjid dan bangunan rumah gadang melambangkan masyarakat Sumatra Barat yang teguh memegang agama dan adat. Pada puncak atap masjid, terdapat bintang yang mengambil simbol Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pancasila. Rumah gadang sebagai tempat musyawarah bersama yang menjadi ciri khas budaya setempat. Bintang segi lima, menyimbolkan sila pertama, ketuhanan yang maha esa. Sedangkan riak gelombang laut melambangkan dinamika masyarakat Minangkabau selaku suku asli Sumatra Barat. Tulisan "Tuah Sakato" bermakna Kesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah merupakan hal yang bertuah bagi masyarakat.

Lambang Sumatra Barat diperkenalkan pada 1971, melalui hasil rancangan doktor dan guru besar seni rupa Ibenzani Usman. Gagasan menampilkan atap gonjong dipengaruhi oleh berdirinya gedung Kantor Gubernur Sumatra Barat. Penggunaan identitas Minangkabau pada lambang ini dianggap sebagai bentuk pertahanan jati diri dan perlawanan terhadap tekanan pemerintah pusat setelah kota-kota di Sumatra Barat dibombardir sewaktu gejolak Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Perisai - Berbentuk perisai segi, menampilkan bangunan rumah gadang dengan siluet atap gonjong dan atap masjid tradisional Minangkabau bertingkat tiga, bintang, dan riak gelombang air laut.
Motto - Tuah Sakato

4. RIAU
Lambang Riau terdiri dari perisai yang ditepinya terdapat mata rantai berjumlah 45. Di dalam perisai terdapat lukisan padi, kapas, gelombang laut, perahu lancang kuning, dan keris.

Rangkaian mata rantai berjumlah 45 memiliki makna tahun kemerdekaan RI. Padi dan kapas sebagai simbol kesejahteraan rakyat. Gelombang laut berjumlah 5 melambangkan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Perahu lancang kuning menggambarkan semangat rakyat Riau dalam mencari hasil laut yang melimpah. Keris berhulu kepala burung serindit memiliki makna kepahlawanan rakyat Riau berdasarkan kebenaran dan kebijaksanaan.

Perisai - Terdiri dari perisai yang ditepinya terdapat mata rantai berjumlah 45. Di dalam perisai terdapat lukisan padi, kapas, gelombang laut, perahu lancang kuning, dan keris.


5. KEPULAUAN RIAU
Lambang Kepulauan Riau terdiri dari perisai dan bintang berwarna kuning, 32 mata rantai, perahu berwarna kuning dengan layar berwarna putih, 24 butir padi dengan 9 kuntum kapas, sebilah keris berlekuk 7 berhulu kepala Burung Serindit, tepak sirih berwarna merah lekuk 5, dan gelombang laut 7 lapis.

Perisai - Perisai dan bintang berwarna kuning, 32 mata rantai, perahu berwarna kuning dengan layar berwarna putih, 24 butir padi dengan 9 kuntum kapas, sebilah keris berlekuk 7 berhulu kepala Burung Serindit, tepak sirih berwarna merah lekuk 5, dan gelombang laut 7 lapis.

Motto - Berpancang Amanah Bersauh Marwah


6. JAMBI
Lambang Jambi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 1969 berbentuk perisai segi lima yang di dalamnya terdapat gambar masjid, keris, gong, dan bertuliskan Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

Perisai - Berbentuk perisai segi lima yang di dalamnya terdapat gambar masjid, keris, gong, dan bertuliskan Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Motto - Sepucuk Jambi Sembilan Lurah




7. BENGKULU
Lambang Bengkulu berbentuk perisai dengan tulisan Bengkulu. Di dalam lambang perisai, terdapat lambang bintang, cerana, rudus (senjata), bunga Rafflesia arnoldii, tangkai buah padi dan kopi.

Bintang memiliki makna Ketuhanan Yang Maha Esa. Cerana melambangkan kebudayaan yang tinggi, senjata rudus melambangkan kepahlawanan. Bunga Rafflesia arnoldii merupakan keistimewaan alam Bengkulu. Padi dan kopi sebagai simbol kesejahteraan. Selain itu, terdapat lukisan ombak berjulah 18 garis, daun kopi 11 lembar, bunga kopi setiap tangkai berjumlah 6 buah, dan setiap tangkai berjumlah 8 di mana semuanya menunjukkan tanggal 18 November 1968 (hari lahir provinsi Bengkulu).

Perisai - Berbentuk perisai dengan tulisan Bengkulu. Di dalam lambang perisai, terdapat lambang bintang, cerana, rudus (senjata), bunga Rafflesia arnoldii, tangkai buah padi dan kopi.

8. SUMATERA SELATAN
Lambang Sumatra Selatan (سومترا سلاتن) berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan Ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatra Selatan. Tertulis semboyan "Bersatu Teguh" pada bagian tengah bawah perisai.

Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian dan keadilan berdasarkan Pancasila. Selain itu bunga padma atau teratai adalah bunga suci dalam agama Buddha yang melambangkan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai bukti sejarah kegemilangan masa lalu Sumatra Selatan. Batang hari sembilan adalah nama lain provinsi Sumatra Selatan yang memiliki sembilan sungai. Jembatan Ampera merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatra Selatan. Gunung memiliki makna daerah pegunungan yang banyak terdapat di Sumatra Selatan. Sedangkan atap khas Sumatra Selatan yang berujung 17 dan 8 garis genting dan 45 buah genting merupakan simbol kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.

Perisai - Berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan Ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatra Selatan.

Motto - Bersatu Teguh (برساتو تڬوه)

9. KEPULAUAN BANGKA
Lambang Kepulauan Bangka Belitung berbentuk perisai bersudut 5, melambangkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, terdapat peta Kepulauan Bangka Belitung di lingkaran bulat, 27 butir padi, 31 buah lada, dan balok timah.

Perisai - Berbentuk perisai bersudut 5, melambangkan Pancasila sebagai dasar negara, terdapat peta Kepulauan Bangka Belitung di lingkaran bulat, 27 butir padi, 31 buah lada, dan balok timah.

Motto - Serumpun Sebalai

10. LAMPUNG
Lambang Lampung terdiri dari lukisan padi dan lada yang merupakan simbol hasil bumi yang banyak terdapat di Lampung. Laduk dan payan berupa golok dan tombak adalah senjata tradisional masyarakat Lampung. Gong perlambang keagungan seni budaya asli. Siger sebagai lambang keagungan budaya. Payung adalah tempat masyarakat berlindung. Pada lambang, terdapat tulisan Sang Bumi Ruwai Jurai yang berarti rumah tangga yang agung bahagia dua golongan masyarakat (ruwai dan jurai) yang terdapat pada masyarakat asli yang memiliki dua jurai atau adat yaitu Saibatin dan Pepadun.

Perisai - Terdiri dari lukisan padi dan lada, laduk dan payan berupa golok dan tombak, Gong Gajah Mekhu, Siger, dan Payung Agung.

Motto - Sang Bumi Ruwa Jurai

11. JAKARTA
Lambang Daerah Khusus Ibukota Jakarta berbentuk sebuah perisai bersegi lima. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura. Di tengahnya ada gambar Monumen Nasional Indonesia (Tugu Nasional) yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Lalu di bawahnya ada gambar gelombang yang dilukiskan secara stilistis. Dan terdapat semboyan Jaya Raya berwarna merah.

Selain digunakan sebagai lambang resmi pemerintahan, lambang ini juga digunakan sebagai bagian dari logo klub sepak bola Persija Jakarta.

Perisai - Berbentuk sebuah perisai bersegi lima, didalamnya terdapat pintu gerbang atau gapura, Monas, padi dan kapas, dan gelombang.

MottoJaya Raya

12. BANTEN
Lambang Banten terdiri dari sebuah perisai yang di dalamnya terdapat kubah masjid, Menara Masjid Agung Banten, Gapura Kaibon, padi berjumlah 17 dan kapas berjumlah 8 tangkai, 4 kelopak, 5 kuntum bunga, gunung, laut, gerigi, dua garis marka, pita, badak bercula satu, dan motto Iman Taqwa.

Perisai - Terdiri dari sebuah perisai yang di dalamnya terdapat kubah masjid, Menara Masjid Agung Banten, Gapura Kaibon, padi berjumlah 17 dan kapas berjumlah 8 tangkai, 4 kelopak, 5 kuntum bunga, gunung, laut, gerigi, dua garis marka, pita, dan badak bercula satu.

Motto - Iman Taqwa

13. JAWA BARAT
Lambang Jawa Barat terdiri dari sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat yaitu Gemah Ripah Repeh Rapih. Kemudian di tengahnya terdapat gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.

PerisaI - Terdiri dari sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat. Kemudian di tengahnya terdapat gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.

Motto - Gemah Ripah Repeh Rapih

14. JAWA TENGAH
Lambang Jawa Tengah berbentuk kendi amerta (cupu manik) dengan bentuk dasar segi lima. Di dalam lambang, terdapat lukisan siluet candi Borobudur, laut dan gunung kembar, bambu runcing, bintang, padi dan kapas. Dan terdapat semboyan Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja dibagian bawah.

Perisai - Berbentuk kendi amerta (cupu manik) dengan bentuk dasar segi lima. Di dalam lambang, terdapat lukisan siluet candi Borobudur, laut dan gunung kembar, bambu runcing, bintang, padi dan kapas.

Motto - Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja

15. YOGJAKARTA
Lambang Daerah Istimewa Yogyakarta atau sering disebut golong-gilig adalah lambang berbentuk bulat (golong) dan silinder (gilig) yang terdiri dari lukisan bintang, padi dan kapas, tugu bersayap, lingkaran merah yang dikelilingi tulisan dalam bahasa Jawa “Rasa suka ngésthi praja Yogyakarta trus mandhiri” menggunakan aksara Jawa dan dikelilingi lingkaran putih, dan ompak bertatakan teratai.

Tulisan Jawa adalah sengkalan yang bermakna tahun 1876 Kalender Jawa dan 1945 Masehi. Bila dua sengkalan digabungkan, maknanya menjadi "Dengan rasa gembira membangun Daerah Istimewa Yogyakarta yang baik dan selamat terus berdiri tegak (mandiri)." Lambang ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1969.

Perisai - Berbentuk bulat dan silinder yang terdiri dari lukisan bintang, padi dan kapas, tugu bersayap, lingkaran merah yang dikelilingi tulisan dalam bahasa Jawa “Rasa suka ngésthi praja Yogyakarta trus mandhiri” menggunakan aksara Jawa dan dikelilingi lingkaran putih, dan ompak bertatakan teratai.

Motto - ꦫꦱꦱꦸꦏꦔꦺꦱ꧀ꦛꦶꦥꦿꦗꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠꦠꦿꦸꦱ꧀ꦩꦤ꧀ꦝꦶꦫꦶ (Rasa suka ngésthi Praja Yogyakarta trus mandhiri)

16. JAWA TIMUR
Lambang Jawa Timur berbentuk perisai dengan bentuk dasar segi lima. Lambang ini terdiri dari gambar bintang, tugu pahlawan, gunung berapi, pintu gerbang candi, sawah dan ladang, padi dan kapas, sungai, roda dan rantai.

Perisai - Berbentuk perisai dengan bentuk dasar segi lima. Lambang ini terdiri dari gambar bintang, tugu pahlawan, gunung berapi, pintu gerbang candi, sawah dan ladang, padi dan kapas, sungai, roda dan rantai.

Motto - Jer Basuki Mawa Beya




17. BALI
Lambang Bali berbentuk segi lima dengan warna dasar biru tua dan berlukiskan Bali Dwipa Jaya yang berarti Jayalah Pulau Bali. Di dalamnya terdapat gambar bintang, Candi Pahlawan Margarana, Candi Bentar, rantai, kipas, bunga teratai, padi dan kapas.

Perisai - Berbentuk segi lima dengan warna dasar biru tua dan berlukiskan Bali Dwipa Jaya yang berarti Jayalah Pulau Bali. Di dalamnya terdapat gambar bintang, Candi Pahlawan Margarana, Candi Bentar, rantai, kipas, bunga teratai, padi dan kapas.

Motto - Bali Dwipa Jaya


18. NUSA TENGGARA BARAT
Lambang Nusa Tenggara Barat berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa pahlawan. Lambang NTB terdiri dari 6 unsur yakni bintang, kapas dan padi, rantai, menjangan, gunung dan kubah.

Bintang melambangkan 5 sila Pancasila, kapas dan padi selain melambangkan kemakmuran juga melambangkan tanggal terbentuknya Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 14 Agustus 1958. Hari tersebut diungkapkan secara simbolik dengan jumlah kuntum dan untaian padi 58. Rantai terdiri dari 4 lingkaran dan 5 persegi, melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Menjangan, merupakan salah satu satwa yang banyak berada di Pulau Sumbawa. Gunung yang berasap melukiskan kemegahan Gunung Rinjani, sebagai gunung tertinggi di Lombok. Kubah melambangkan ketaatan beragama masyarakat provinsi Nusa Tenggara Barat.

Perisai - Berlatar belakang perisai dan terdapat bintang, kapas dan padi, rantai, menjangan, gunung dan kubah.

19. NUSA TENGGARA TIMUR
Lambang Nusa Tenggara Timur berbentuk perisai dengan lima sudut yang memiliki arti perlindungan rakyat, juga berarti lima sila Pancasila. Dalam perisai tergambar bintang, Komodo, padi, kapas, tombak dan pohon beringin. Bintang melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Komodo dalam lambang adalah satu-satunya reptil prasejarah yang hingga kini masih dilindungi. Binatang purba ini merupakan reptil raksasa yang oleh dunia dinyatakan dilindungi karena jenis hewan ini hanya terdapat di NTT, tepatnya di Pulau Komodo. Banyak wisatawan dari seluruh dunia datang ke pulau ini hanya untuk melihat Komodo.

Padi dan kapas melambangkan kemakmuran. Tombak berarti keagungan dan kejayaan. Sedangkan pohon beringin merupakan persatuan dan kesatuan yang tetap terpelihara. Hari terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Timur dilukiskan melalui jumlah padi (14) dan tahun 1958 tertera langsung pada sudut bawah lambang.

Perisai - Berbentuk perisai lima sudut yang terdapat gambar bintang, komodo, padi, kapas, tombak dan pohon beringin.

KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN UTARA
SULAWESI UTARA
GORONTALO
SULAWESI TENGAH
SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
MALUKU UTARA
MALUKU
PAPUA BARAT
PAPUA

Sumber : wikipedia

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama